Pada Abad Pertengahan, pedang
dibuat dari besi dan baja, pada waktu itu pedang mulai diproduksi
secara masal dan digunakan dalam pertempuran oleh para prajurit
kerajaan. Mereka dilatih dengan ilmu pedang dan siap dikerahkan untuk
pertempuran. Pada zaman dahulu semua jenderal, raja, dan kaisar memiliki
pedang pribadi yang dibuat dan diproduksi oleh pembuat pedang terkenal
pada masanya. Berikut 10 Pedang Paling Terkenal di Dunia yang masih
dijaga keberadaannya hingga sekarang
1. Joyeuse
Charlemagne
adalah seorang pria yang lahir sekitar tahun 742. Dia adalah salah satu
penguasa terbesar dalam sejarah dunia dan menjadi Raja bangsa Frank
pada 768. Pada tahun 800 ia dinobatkan sebagai Kaisar Romawi Suci,
sebuah kedudukan yang ia pegang hingga akhir hayatnya. Dalam Kekaisaran
Romawi Suci ia dikenal sebagai Charles I dan merupakan Kaisar Romawi
Suci pertama. Selama masa hidupnya, Charlemagne memperluas kerajaan
Frank menjadi sebuah kekaisaran, yang melingkupi sebagian besar Eropa
Barat dan Eropa Tengah. Charlemagne dianggap sebagai bapak pendiri baik
monarki Perancis dan Jerman, serta bapak Eropa. Joyeuse adalah nama
pedang pribadi Charlemagne. Saat ini, ada dua pedang yang dikaitkan
dengan Joyeuse. Salah satunya adalah pedang yang disimpan di Weltliche
Schatzkammer di Wina, sementara yang lain ditempatkan di Museum Louvre,
Perancis. Pedang yang dipajang di Louvre diklaim sebagai pedang yang
dibuat dari pedang asli Charlemagne. Pedang
Charlemagne muncul dalam banyak legenda dan dokumen sejarah. Ada sebuah
cerita dimana Charlemagne menggunakan Joyeuse untuk memenggal komandan
Saracen, Corsuble, serta temannya yang seorang ksatria, Ogier the Dane.
Setelah kematian Charlemagne, pedang itu dimiliki Basilika Saint Denis
dan kemudian dibawa ke Louvre.
2. Honjo Masamune
Masamune adalah seorang pembuat pedang dari Jepang
yang secara luas dianggap sebagai salah satu ahli pembuat senjata
terbesar di dunia. Tidak diketahui dalam rentang waktu kapan Masamune
hidup, tetapi ia dipercaya hidup antara tahun 1288-1328. Senjata buatan
Masamune telah mencapai status legendaris selama berabad-abad. Dia
menciptakan sebuah pedang yang dikenal sebagai "tachi" dan sebuah belati
yang disebut dengan "tant". Pedang buatan Masamune memiliki reputasi
yang kuat karena keindahan dan kualitasnya. Namun ia jarang menandai
karya-karyanya, sehingga sulit untuk mengidentifikasi semua senjata
buatannya. Pedang buatan Masamune yang paling terkenal bernama Honjo
Masamune. Pedang Honjo Masamune sangat penting karena mewakili
Keshogunan selama periode Edo Jepang. Pedang ini diturunkan dari satu
Shogun ke Shogun lain selama beberapa generasi. Pada tahun 1939 pedang
ini dinobatkan sebagai harta kekayaan nasional Jepang, tetapi tetap
merupakan milik keluarga Tokugawa. Pemilik terakhir yang diketahui dari
Honjo Masamune adalah Tokugawa Iemasa. Selanjutnya Tokugawa Iemasa
memberikan pedang ini beserta 14 pedang lainnya ke kantor polisi di
Mejiro, Jepang, pada bulan Desember 1945. Tak lama kemudian pada bulan
Januari 1946, polisi Mejiro memberikan pedang ini kepada Bimore Coldy
(Sersan Kavaleri 7, tentara AS). Sejak saat itu, Honjo Masamune
dinyatakan hilang dan keberadaan pedang ini masih menjadi misteri.
3. Zulfiqar
Zulfiqar adalah pedang
kuno yang dimiliki oleh Ali bin Abi Thalib. Ali adalah sahabat
sekaligus menantu Nabi Muhammad SAW. Ia memerintah kekhalifahan Islam
pada tahun 656-661. Dalam beberapa catatan sejarah, disebutkan bahwa
Nabi Muhammad SAW memberikan pedang Zulfiqar pada Ali saat perang Uhud.
Ada pendapat yang bertentangan dalam bentuk pendang ini. Beberapa
pendapat menggambarkan senjata ini berupa dua bilah pedang paralel,
sementara yang lain menggambarkan Zulfiqar sebagai pedang berbentuk
melengkung tradisional. Beberapa gambaran sejarah menggambarkan pedang
ini memiliki ujung yang terpisah dan membentuk huruf V. Pedang ini masih
dapat dijumpai hingga hari ini dan dimiliki oleh Imam Muhammad
al-Mahdi.
4. Sword of Mercy
Sword
of Mercy adalah pedang yang dulu milik oleh Edward the Confessor.
Edward the Confessor adalah salah satu dari raja Anglo-Saxon terakhir
Inggris sebelum Penaklukan Norman di tahun 1066. Ia memerintah sekitar
tahun 1042-1066, pemerintahannya ditandai oleh runtuhnya kekuasaan
kerajaan di Inggris. Tak lama setelah kematian Edward the Confessor,
para Normandia mulai memperluas wilayah ke Inggris, yang dipimpin oleh
William sang Penakluk. Sword of Mercy adalah sebuah pedang yang telah
patah. Pada tahun 1236, senjata itu diberi nama "curtana" dan sejak itu
digunakan untuk upacara kerajaan. Cerita dibalik patahnya pedang ini
tidak diketahui, tetapi sebuah mitos menceritaan bahwa ujung pedang ini
dipatahkan oleh seorang malaikat untuk mencegah pembunuhan yang salah.
Sword of Mercy kini adalah bagian dari Mahkota Permata Kerajaan Inggris
dan merupakan salah satu dari lima pedang yang digunakan selama
penobatan raja Inggris.
5. Pedang Napoleon
Di
medan perang Napoleon selalu membawa pistol dan pedang. Ia memiliki
banyak koleksi senjata dan artileri. Senjatanya adalah salah satu dari
jenis terbaik karena dibuat dari bahan terbaik. Pada musim panas 2007,
sebuah pedang bertahtakan emas yang dulunya milik Napoleon dilelang di
Perancis dan terjual lebih dari $ 6.400.000 dolar. Pedang tersebut
digunakan oleh Napoleon dalam pertempuran. Pada awal 1800-an, Napoleon
memberikan pedang itu kepada saudaranya sebagai hadiah pernikahan.
Pedang itu kemudian diwariskan dari generasi ke generasi, namun tidak
pernah meninggalkan keluarga Bonaparte. Pada tahun 1978, pedang itu
dinyatakan sebagai harta nasional Perancis.
6. Tizona
El
Cid adalah seorang pria yang lahir sekitar tahun 1040 di Vivar, yang
merupakan kota kecil sekitar enam mil utara Burgos, ibukota Castile.
Kerajaan Castile adalah salah satu kerajaan abad pertengahan di
Semenanjung Iberia. Selama masa hidupnya El Cid menjadi pemimpin militer
yang sukses dan seorang diplomat ulung. Ia diangkat menjadi jendral
besar tentara Alfonso VI dan menjadi pahlawan Spanyol. El Cid adalah
aset raja paling berharga dalam perang melawan bangsa Moor. Dia adalah
ahli strategi militer yang terampil dan ahli pedang yang sangat kuat. El
Cid memiliki pedang yang berbeda dalam hidupnya, tetapi dua yang paling
terkenal adalah Colada dan Tizona. Tizona adalah sebuah pedang yang
digunakan oleh El Cid untuk melawan bangsa Moor. Pedang ini merupakan
salah satu peninggalan yang paling dihargai di Spanyol dan diyakini
telah ditempa di Cordoba, Spanyol, walaupun mata pedangnya dibuat dari
baja Damascus. Tizona memiliki panjang 103 cm dan berat 1,1 kg. Tizona
saat ini dipajang di Museo de Burgos di Spanyol.
7. Pedang Wallace
William
Wallace adalah seorang ksatria Skotlandia yang hidup pada tahun
1272-1305. Wallace dikenal sebagai pemimpin perlawanan terhadap Inggris
selama Perang Kemerdekaan Skotlandia, yang dilancarkan pada akhir abad
13 dan awal 14. Pada tahun 1305, William Wallace ditangkap oleh Raja
Edward I dari Inggris dan dieksekusi karena dianggap berkhianat. Hari
ini William Wallace dikenang sebagai seorang patriot dan pahlawan
nasional Skotlandia. Pedangnya adalah salah satu pedang yang paling
terkenal di dunia. Pedang William Wallace terletak di Monumen Nasional
di Stirling, Skotlandia. Batang pedang memiliki panjang 132cm dan berat
2,7 kg. Pedang ini dikatakan sebagai senjata yang digunakan Wallace pada
Pertempuran Jembatan Stirling pada tahun 1297 dan Pertempuran Falkirkb
(1298). Setelah eksekusi William Wallace, Sir John de Menteith, gubernur
Dumbarton Castle, menerima pedang ini. Pada tahun 1505, Raja James IV
dari Skotlandia membayar 26 shilling untuk memiliki pedang ini.
8. Pedang Bercabang
Tujuh
Dinasti Baekje adalah sebuah kerajaan kuno yang terletak di barat daya
Korea. Pada masa jayanya pada abad ke-4, Baekje menguasai beberapa
koloni di Cina dan sebagian besar Semenanjung barat Korea. Pada 372,
Raja Geunchogo membayar upeti kepada Eastern Jin dan diyakini bahwa
Pedang Bercabang Tujuh diciptakan dan diberikan kepada raja sebagai
tanda penghormatan. Pedang ini memiliki panjang 74,9 cm dengan enam
cabang pisau sepanjang pusat pedang. Pedang ini dibuat untuk keperluan
upacara dan tidak dibuat untuk pertempuran. Pada tahun 1870 seorang
pendeta Shinto bernama Masatomo Kan menemukan dua tulisan di Pedang
tersebut. Salah satunya menyatakan "Pada siang, hari keenambelas, bulan
kesebelas, tahun keempat era Taiwa, pedang itu dibuat 100 kali lebih
keras dari baja. Menggunakan pedang dari 100 tentara musuh. Tepat untuk
sang raja." Pedang ini kini disimpan di Kuil Isonokami di Prefektur Nara
Jepang dan tidak dipamerkan ke publik.
9. Pedang Melengkung San Martin
José
de San Martín adalah seorang jenderal Argentina yang terkenal, hidup
antara tahun 1778-1850. Dia adalah pemimpin utama dari perjuangan
Amerika Selatan untuk merdeka dari Spanyol. San Martín adalah pahlawan
Amerika Selatan dan Pelindung Pertama Perú. Dibawah kepemimpinan San
Martín, kemerdekaan Peru secara resmi dideklarasikan pada tanggal 28
Juli 1821. Di Argentina, terdapat sebuah penghargaan tertinggi yang
diberikan, dan dinamakan dengan the Order of the Liberator General San
Martin. Salah satu peninggalan berharga José de San Martín adalah sebuah
pedang melengkung yang ia beli di London. San Martín mengagumi pedang
melengkung tersebut dan merasa bahwa senjata itu bisa bermanuver dengan
ideal untuk pertempuran. Karena alasan ini, ia mempersenjatai pasukan
kavalerinya dengan senjata yang sama. Pedang melengkung ini dimiliki San
Martín hingga kematiannya dan kemudian diberikan kepada Jenderal de la
Republica Argentina, Don Juan Manuel de Rosas. Pada tahun 1896 senjata
itu dikirim ke Museum Sejarah Nasional di Buenos Aires di mana ia tetap
ada sampai hari ini.
10. Pedang Tomoyuki Yamashita
Tomoyuki
Yamashita adalah seorang jenderal Angkatan Darat Kekaisaran Jepang
selama Perang Dunia II. Dia menjadi terkenal setelah menaklukkan koloni
Inggris di Malaysia dan Singapura, akhirnya mendapat julukan "Harimau
Malaya". Setelah berakhirnya Perang Dunia II, Yamashita diadili atas
kejahatan perang berkaitan dengan pembantaian di Manila dan kekejaman
lainnya di Filipina dan Singapura. Itu adalah sidang kontroversial yang
berakhir dengan hukuman mati bagi Tomoyuki Yamashita. Selama karir
militernya, Tomoyuki Yamashita memiliki sebuah pedang pribadi yang
dibuat oleh pembuat pedang terkenal, Fujiwara Kanenaga, antara tahun
1640 dan 1680. Pedang ini kemudian diserahkan oleh Jenderal Yamashita,
pada tanggal 2 September 1945 dan diambil oleh Jenderal MacArthur dan
diberikan kepada West Point Military Museum dimana masih ada sampai saat
ini. Pedang ini adalah salah satu koleksi terbesar senjata militer yang
bertempat di West Point Museum.