AL Iran (Foto: Trend)
TEHERAN - Angkatan Laut (AL) Iran dilaporkan
melakukan penyelamatan terhadap sebuah kapal kargo milik Amerika Serikat
(AS) yang diserang perompak Uni Emirat Arab. Hal ini diakui langsung
oleh perusahaan pemilik kapal kargo, Maersk Line.
Menurut Direktur Pemasaran Maersk Line, Kevin Speers, AL Iran adalah pihak yang pertama kali menanggapi panggilan darurat yang dilakukan oleh awak kapal. Demikian seperti diberitakan Bloomberg yang dikutip Trend Kamis, (24/5/2012).
Pihak perusahaan menjelaskan, kapal kargo diserang oleh para perompak pada siang hari di kawasan timur Fujairah, yang dikenal sebagai pelabuhan terbesar untuk pengisian bahan bakar bagi kapal tanker minyak di Timur Tengah.
"Kapal diserang oleh perompak yang menggunakan beberapa perahu kecil. Penjaga kapal yang bersenjata juga sempat melepaskan beberapa tembakan balasan ke arah mereka (perompak)," tutur Speers.
Setelah mendapat panggilan darurat dari kapal kargo itu, menurut Speers, pihak AL langsung memberikan arahan kepada awak kapal melalui radio penghubung.
Namun, peristiwa penyelamatan kapal kargo AS oleh AL Iran dengan segera dibantah oleh organisasi antipembajakan Uni Eropa, Navfor. Menurut Juru Bicara Navfor, Timo Lange, tidak ada kasus pembajakan di wilayah yang dimaksudkan.
"Sama sekali tidak ada pembajakan dan panggailan darurat itu palsu," ujar Lange.
Terkait dengan pernyataan Lange ini, Speers mengatakan pihaknya akan melakukan penyelidikan untuk mengungkap kebenaran atas masalah ini. Navrof sendiri diketahui telah mengoperasikan sembilan kapal perang dan lima pesawat patroli maritim untuk menumpas pembajakan di kawasan itu.
Fujairah yang berdekatan dengan Selat Hormuz itu diketahui merupakan tempat transit bagi seperlima pelayaran dunia yang melintasi jalur vital perdagangan dunia itu.(rhs)
Menurut Direktur Pemasaran Maersk Line, Kevin Speers, AL Iran adalah pihak yang pertama kali menanggapi panggilan darurat yang dilakukan oleh awak kapal. Demikian seperti diberitakan Bloomberg yang dikutip Trend Kamis, (24/5/2012).
Pihak perusahaan menjelaskan, kapal kargo diserang oleh para perompak pada siang hari di kawasan timur Fujairah, yang dikenal sebagai pelabuhan terbesar untuk pengisian bahan bakar bagi kapal tanker minyak di Timur Tengah.
"Kapal diserang oleh perompak yang menggunakan beberapa perahu kecil. Penjaga kapal yang bersenjata juga sempat melepaskan beberapa tembakan balasan ke arah mereka (perompak)," tutur Speers.
Setelah mendapat panggilan darurat dari kapal kargo itu, menurut Speers, pihak AL langsung memberikan arahan kepada awak kapal melalui radio penghubung.
Namun, peristiwa penyelamatan kapal kargo AS oleh AL Iran dengan segera dibantah oleh organisasi antipembajakan Uni Eropa, Navfor. Menurut Juru Bicara Navfor, Timo Lange, tidak ada kasus pembajakan di wilayah yang dimaksudkan.
"Sama sekali tidak ada pembajakan dan panggailan darurat itu palsu," ujar Lange.
Terkait dengan pernyataan Lange ini, Speers mengatakan pihaknya akan melakukan penyelidikan untuk mengungkap kebenaran atas masalah ini. Navrof sendiri diketahui telah mengoperasikan sembilan kapal perang dan lima pesawat patroli maritim untuk menumpas pembajakan di kawasan itu.
Fujairah yang berdekatan dengan Selat Hormuz itu diketahui merupakan tempat transit bagi seperlima pelayaran dunia yang melintasi jalur vital perdagangan dunia itu.(rhs)
sumber:okezone.com
